Thursday, December 27, 2007

Celengan Batik di Sekolah

Inget gak waktu masa-masa sekolah. Terutama yang ngalamin SD di Indonesia pada era-era 70 atau 80-an. Guru kita sering banget ngasih tugas membuat keterampilan tangan.

Inget gak pernah bikin apa aja?

Aku sekolah di SD Dramaga II, Kabupaten Bogor tahun 1982 sampai 1988.
Waktu itu pengajaran di kelas dipegang guru wali kelas. Jadi semua pelajaran gurunya satu....itu-itu aja. Kecuali, guru agama dan guru olahraga. Aku lupa siapa ya guru yang suka ngasih tugas bikin barang-barang keterampilan tangan. Kalau yang suka ngasih tugas menyanyi di depan kelas sih, aku tahu.... Itu pasti ibuku. Hehehehe.....

Yang aku inget, waktu SD pernah disuruh bikin CELENGAN BATIK. Kami membuatnya rame-rame dengan beberapa kelas lain. Bahan-bahannya terdiri dari celengan tanah liat, minyak tanah, dan cat tembok.

Caranya minyak tanah dimasukkan dalam ember, lalu dituangi cat warna-warni turus diaduk biar terbentuk warna-warna abstrak kayak batik. Nah...baru deh celengan tanah liatnya dicelupin beberapa menit. Angkat dan jadilah celengan batik. Tinggal dijemur rame-rame.

Asik deh. Setelah setiap orang punya satu celengan, kami semua berfoto di depan taman apotik hidup. Mejeng di muka tanaman jahe, kunyit, dan lainnya. Sayang kayaknya aku ennggak menyimpan foto-foto itu. Hari ini, masih ada enggak ya sekolah yang ada lapangan olahraganya, lapangan upacara, dan apotik hidup, plus pohon buah yang guede. Hehehe....

Oh ya dulu bangunan SD Dramaga II Bogor masih bangunan lama. Mungkin bangunan sekolah inpres. Sekolah inpres sebagian besar dibangun tahun 1970-an. Bangunannya tinggi dan kokoh. Di depan kelas ada beberapa tempat duduk dari tembok. Saking seringnya didudukin, temboknya sampe licin mengkilat. Kalau pantat ditempelin di sana, nyessss.......dingin banget.

Dinding sekolahnya 3/4 adalah tembok dan 1/4nya lagi batu kali. kelasnya juga gak berjendela. Setiap kelas cuma dilengkapi ventilasi selebar setengah meter dan ditutup kayu-kayu dan kawat belah ketupat. Tapi ventilasi itu berada dekat ujung atas dinding. Jadi susah deh, enggak mungkin dipanjat anak-anak SD. Intinya gak bisa ngintip ke dalam kelas, kecuali nekad buka pintu.

Di setiap depan pintu kelas yang tinggi dan lebar ada jalur baris menuju kelas. HHihihi...dulu paling sebel berbaris. Apalagi periksa kuku tangan. Sekarang baris di depan kelas masih ada gak sih????

Nah di kanan-kiri jalur berbaris, ada pohon jambu guede deh. Tapi sayang gak pernah berbuah. Cuma tuh pohon lumayan juga bisa dipakai main benteng-bentengan. Kami juga suka main galasin (gobak sodor) atau yeye (lompat tali), dan goel (permainan tali karet yang diputar), serta kakapalan (loncat di area yang sudah digambari kapal dengan biji yang dilemparkan terbuat dari pecahan genteng) di lapangan kecil dekat pohon jambu itu.

Kapan-kapan aku ceritain tentang perubahan gedung sekolahku jadi gedung baru. Sekarang aku mau coba bikin celengan batik lagi ah....sambil mengingat-ingat pernah dapat tugas keterampilan apa lagi ya? Oh ya, nanti celengan batik buatanku aku pajang di sini deh....

Sementara ini, kalau kamu mau cerita tentang tugas keterampilan tangan waktu SD, boleh juga berbagi cerita di sini.