Saturday, January 12, 2008

Marah dan Jepang jadul


Di kantor, saat lagi marah-marah, bete...,kesel. Jadinya, boneka cowok Jepang Jadul dengan kimononya. Semua dari bahan bekas. Kainnya dari baju jelek yang aku gunting2, rambutnya dari celana jins Timi (temen kantor gw). kebetulan banget, pas lagi bete, eh Timi lewat sambil minjem gunting dan motong celana jins panjangnya jadi sedengkul. Sepatu n ornamen bajunya dari sisa benang woll. Bahan lainnya, benang jahit yang habis sebelum semuanya selesai dirapikan. Ya, jadi deh jahitannya gak rapi, abis benangnya dah abis duluan. Nih jadinya Cowok Jepang Jadul.
Wah lega deh, akhirnya gw gak bete lagi. Btw, kenapa gw bete n pingin marah ya waktu itu??????
Ntar, ya nginget-nginget dulu.....

Dompet Tisu


Akhir April 2007 aku meliput Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia Surakarta. Sempet main2 sendiri di Pasar Klewer dan mampir di Yogyakarta. Di Yogyakarta aku juga mampir ke Pasar Bringhardjo. Di kedua pasar itu aku membeli bahan batik yang kemudian kujadikan sprai, sarung, bantal, dan guling. Sisa-sisa bahannya dibuat dompet tisu, tas serut kecil dan tas kosmetik.

Biji Kering Babah Kuya




Ini hasil belanja di Pasar Baru Bandung.




Sering ke Pasar baru, tapi baru Sabtu (12/1/08) aku mampir ke toko herbal Babah Kuya. Toko bahan-bahan jamu yang sudah berdiri tahun 1800-an itu terletak di belakang Pasar baru Bandung.

Eh ternyata gak cuma jual bahan jamu. Toko Babah Kuya juga menjual biji-biji kering buat dikreasikan jadi macem-macem hiasan. Aku sempat membeli gabus mahoni, kulit kayu mahoni, sebe, kecipir, dan lainnya.

Tatakan Gelas dan Wadah Permen

Suatu hari di tahun 2007, lagi iseng gak ada kerjaan. Aku, Ron, dan Timi pergi ke Tasik malam2. Nginep di rumah Adit dan Puput. Adit adalah teman kami sesama wartawan Kompas yang ditugaskan untuk wilayah Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Banjar.

Rencananya sih hari itu kami mau pergi ke Galunggung, nyari sup gurame. tapi karena hujan terus sepanjang hari akhirnya makan sup gurame di kota Tasik dan melancong ke Rajapolah.

Di Rajapolah gak cuma ada kerajinan yang sudah jadi. Bahan-bahan kerajinan pun ada. Aku mampir ke toko bahan mentah dan beli anyaman mentah. Belum kepikiran mau dibuat apa. Baru pada akhir 2007, akhirnya anyaman itu jadi tatakan gelas dan wadah permen. Ada juga yang dibuat taplak meja. Cuma taplak meja belum sempat difoto.